Konversi Teks Jadi Suara dengan Python!

Pendahuluan Di era digital yang serba cepat ini, konten audio menjadi semakin populer. Baik untuk podcast, audiobook, atau sekadar konten media sosial, kemampuan untuk mengubah teks menjadi suara sangatlah berharga. Artikel ini akan memandu Anda dalam membuat aplikasi text-to-speech (TTS) sederhana menggunakan Python dan pustaka gTTS. Metode Kode Python yang diberikan menggunakan pustaka gTTS untuk mengonversi teks dari file teks menjadi suara. Berikut adalah langkah-langkahnya:
  1. Instalasi Pustaka gTTS: Pastikan Anda telah menginstal pustaka gTTS menggunakan perintah pip install gTTS.
  2. Fungsi text_file_to_speech:
    • Menerima nama file teks input, nama file output, dan kode bahasa sebagai argumen.
    • Membuka dan membaca isi file teks menggunakan with open(input_file, "r", encoding="utf-8") as file:.
    • Menggunakan isi file teks sebagai input untuk gTTS.
    • Menyimpan suara sebagai file MP3 menggunakan tts.save(output_file).
    • Menangani kesalahan FileNotFoundError jika file teks tidak ditemukan.
  3. Contoh Penggunaan:
    • Variabel input_file berisi nama file teks input.
    • Fungsi text_file_to_speech dipanggil dengan nama file teks.
  4. Memutar File Audio (Opsional): Kode os.system() digunakan untuk memutar file audio. Perintah yang digunakan berbeda-beda tergantung sistem operasi.
Berikut adalah kode Python yang digunakan:
from gtts import gTTS
import os

def text_file_to_speech(input_file, output_file="output.mp3", lang="id"):
    """Mengonversi teks dari file teks menjadi suara dan menyimpan sebagai file MP3."""
    try:
        with open(input_file, "r", encoding="utf-8") as file:
            text = file.read()
        tts = gTTS(text=text, lang=lang)
        tts.save(output_file)
        print(f"File audio berhasil disimpan sebagai {output_file}")
    except FileNotFoundError:
        print(f"File {input_file} tidak ditemukan.")
    except Exception as e:
        print(f"Terjadi kesalahan: {e}")

# Contoh penggunaan
input_file = "input.txt"
text_file_to_speech(input_file)

# Memutar file audio (opsional)
os.system("start output.mp3")  # Untuk Windows
# os.system("open output.mp3")  # Untuk macOS
# os.system("xdg-open output.mp3")  # Untuk Linux
Hasil Kode yang diberikan berhasil mengonversi teks dari file teks menjadi suara dan menyimpannya sebagai file MP3. Jika file teks tidak ditemukan, pesan kesalahan yang sesuai akan ditampilkan. Diskusi
  • Keuntungan:
    • Mudah digunakan: Pustaka gTTS sangat mudah digunakan dan diintegrasikan ke dalam proyek Python.
    • Fleksibel: Anda dapat mengubah bahasa dan nama file output sesuai kebutuhan.
    • Otomatisasi: Proses konversi teks menjadi suara dapat diotomatiskan.
  • Keterbatasan:
    • Kualitas suara: Kualitas suara yang dihasilkan oleh gTTS mungkin tidak sebaik layanan TTS berbayar.
    • Ketergantungan internet: gTTS memerlukan koneksi internet untuk bekerja.
Kesimpulan Dengan Python dan pustaka gTTS, mengubah teks menjadi suara menjadi sangat mudah. Aplikasi ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membuat audiobook, podcast, atau konten media sosial. Saran
  • Eksplorasi opsi bahasa lain yang didukung oleh gTTS.
  • Coba pustaka TTS lain untuk kualitas suara yang lebih baik.
  • Integrasikan aplikasi ini ke dalam proyek yang lebih besar.

Unduh Video Instagram dengan Python

Pendahuluan Instagram, sebagai platform media sosial populer, menyimpan banyak konten video menarik. Namun, Instagram tidak menyediakan fitur unduhan video bawaan. Artikel ini menyajikan solusi praktis untuk mengunduh video Instagram menggunakan Python dan pustaka instaloader, serta panduan penggunaan Visual Studio Code (VS Code) sebagai lingkungan pengembangan. Persiapan Lingkungan
  1. Instalasi Python:
    • Unduh installer Python dari situs web resmi Python: python.org.
    • Jalankan installer dan pastikan untuk mencentang opsi “Add Python to PATH” selama instalasi.
    • Verifikasi instalasi dengan membuka terminal atau command prompt dan menjalankan perintah python --version atau python3 --version.
  2. Instalasi Visual Studio Code (VS Code):
    • Unduh VS Code dari situs web resmi: code.visualstudio.com.
    • Jalankan installer dan ikuti petunjuk instalasi.
    • Instal ekstensi Python di VS Code untuk dukungan bahasa Python yang lebih baik.
  3. Instalasi Pustaka instaloader:
    • Buka terminal atau command prompt di VS Code.
    • Jalankan perintah pip install instaloader untuk menginstal pustaka instaloader.
Metode Kode Python yang diberikan memanfaatkan pustaka instaloader untuk berinteraksi dengan Instagram. Berikut adalah penjelasan langkah demi langkah:
  1. Membuat File Python: Buat file Python baru (misalnya, unduh_ig.py) di VS Code.
  2. Menulis Kode: Salin dan tempel kode berikut ke dalam file unduh_ig.py:
import instaloader

def unduh_video_instagram(url, direktori_unduhan="."):
    """Mengunduh video Instagram dari URL yang diberikan.

    Args:
        url (str): URL video Instagram.
        direktori_unduhan (str, optional): Direktori tempat video akan disimpan. Defaults to ".".
    """

    L = instaloader.Instaloader()

    try:
        post = instaloader.Post.from_shortcode(L.context, url.split("/")[-2]) #perubahan ada di baris ini

        L.download_post(post, target=direktori_unduhan)
        print(f"Video berhasil diunduh dan disimpan di: {direktori_unduhan}")

    except Exception as e:
        if "Post with shortcode" in str(e) and "not found" in str(e):
            print("Video tidak tersedia atau akun Instagram bersifat pribadi.")
        else:
            print(f"Terjadi kesalahan: {e}")

# Contoh penggunaan
url_video = "https://www.instagram.com/reel/DHVnHA8h9JK/"  # Ganti dengan URL video Instagram yang ingin Anda unduh
unduh_video_instagram(url_video)
  1. Menjalankan Kode:
    • Ganti URL video Instagram di variabel url_video dengan URL video yang ingin Anda unduh.
    • Jalankan kode dengan menekan tombol “Run Python File in Terminal” di VS Code atau dengan menjalankan perintah python unduh_ig.py di terminal.
  2. Lokasi File Unduhan:
    • Video yang diunduh akan disimpan di direktori yang sama dengan file unduh_ig.py secara default.
    • Anda dapat mengubah direktori unduhan dengan mengubah nilai parameter direktori_unduhan dalam fungsi unduh_video_instagram.
Hasil Kode yang diberikan berhasil mengunduh video Instagram dari URL yang diberikan dan menyimpannya di direktori yang ditentukan. Jika video tidak tersedia atau akun bersifat pribadi, pesan kesalahan yang sesuai akan ditampilkan. Diskusi
  • Keuntungan:
    • Otomatisasi: Proses unduhan video menjadi otomatis dan efisien.
    • Fleksibilitas: Pengguna dapat menentukan direktori unduhan.
    • Penanganan Error: kode menangani error agar tidak membuat program berhenti.
    • Lingkungan Pengembangan yang Nyaman: VS Code menyediakan lingkungan pengembangan yang nyaman dan efisien.
  • Keterbatasan:
    • Perubahan API Instagram: Instagram sering memperbarui API-nya, yang dapat memengaruhi fungsionalitas kode.
    • Masalah Hak Cipta: Penggunaan kode ini harus mematuhi hak cipta.
    • Ketergantungan Pada Pustaka Pihak Ketiga: Kode ini bergantung pada pustaka instaloader, yang mungkin tidak selalu tersedia atau diperbarui.
Kesimpulan Kode Python yang diberikan, bersama dengan VS Code, menyediakan solusi praktis untuk mengunduh video Instagram. Namun, pengguna harus menyadari keterbatasan dan implikasi etis dari penggunaan kode ini. Selalu gunakan kode ini dengan bijak dan bertanggung jawab. Saran
  • Selalu perbarui pustaka instaloader ke versi terbaru.
  • Periksa dokumentasi instaloader secara berkala untuk perubahan API.
  • Gunakan kode ini hanya untuk mengunduh video yang Anda miliki haknya.
  • Manfaatkan fitur-fitur VS Code untuk pengembangan Python yang lebih efisien.

Curriculum Vitae

Aslinya, saya Dosen Matematika. Pendidikan formal saya konsisten mempelajari Pendidikan Matematika: S1 di Universitas Jember (Unej), S2 di Universitas Negeri Malang (UM), dan S3 di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Beberapa mata kuliah Matematika yang saya ampu, a.l: Analsis Vektor, Kapita Selekta Matematika Sekolah, Matematika Dasar (di Prodi Pendidikan Biologi dan Fisika), dll.

Sedangkan mata kuliah Pendidikan yang saya ampu, a.l: Desain Pembelajaran, Belajar dan Pembelajaran, Asesmen atau Evaluasi Hasil Belajar, Micro Teaching, dan KKPLP.

Namun, saya memang lebih sering mengampu mata kuliah yang berkenaan dengan Komputer dan TIK. Seperti: Pengantar Teknologi Informasi, Algoritma Pemrograman, Pembelajaran Berbantuan Teknologi, Pemrograman Berbasis Web, Pemrograman Basis Data, dan Machine Learning. Dua mata kuliah terakhir, adalah mata kuliah pilihan baru yang saya susun perangkat pembelajarannya.

Belajar komputer pertama kali ketika menempuh mata kuliah Algoritma Pemrograman yang dibina oleh Bapak Drs. Budoyo (owner Biostec), sekitar tahun 1993. Karena demikian tertarik, saya mempelajari lebih mendalam pengetahuan dan ketrampilan komputer di Biostec. Saya mengambil paket lengkap, mulai dari: Introduction to Computer (ITC), Disk Operating System (DOS), WordStar (cikal bakal Microsoft Word), Lotus123 (cikal bakal Microsoft Excel), DBase (cikal bakal Microsoft Access), dan bahasa pemrograman Turbo Basic.

Saya bahkan rela bekerja di masa libur semester, agar bisa membayar biaya kursus.

Dengan pengetahuan dan ketrampilan di bidang komputer, saya bisa membantu teman-teman menulis laporan kegiatan PPL (sekarang bertransformasi menjadi KKPLP), KKN, dan bahkan skripsi.

Gampang Nulis Artikel

Minggu (13/11) saya diundang HMP Mathematics Students’ Club (MSC) untuk berbagi ilmu mengenai mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi dalam menulis artikel ilmiah, dengan audiens mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Matematika,.Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Jember.

Dalam pembicaraan awal dengan panitia, saya menawarkan untuk belajar menulis dokumen terstruktur menggunakan LaTeX. Dengan pertimbangan, pengetahuan dan ketrampilan ini tepat dimiliki oleh Mahasiswa Matematika, terutama untuk menulis artikel ilmiah yang memuat sejumlah persamaan matematika (equation).

Memang tidak setiap praktisi matematika menulis equation menggunakan LaTeX atau bahkan sekedar mengenal LaTeX, karena ribet dan kompleks. Langka, saya seorang diantaranya. Saya mengenal dengan baik LaTeX, salah satunya karena saya menulis –baik sebagai editor atau penulis– sejumlah buku menggunakan LaTeX yang diterbitkan oleh Penerbit CV. RumahKita.

https://isbn.perpusnas.go.id/Account/SearchBuku?searchTxt=CV.+Rumah+Kita&searchCat=Penerbit

Namun, karena alokasi waktu workshop yang disediakan hanya 60 menit, maka disepakati untuk mengoptimalkan aplikasi Word –karena sudah cukup dikenal oleh mahasiswa– untuk menulis dokumen terstruktur.

Video Tutorial di Channel PakarTI

Berdasar info dari panitia, jumlah peserta ratusan –dari 5 kelas maba. Maka diperlukan sejumlah asisten untuk mendukung pemaparan materi dan praktik. Untuk itu, telah dilakukan kegiatan Asistensi secara daring pada Jumat (11/11) siang. Berikut rekamannya, yang telah diunggah ke kanal PakarTI.

Asistensi

Pedoman Penulisan

Pada dasarnya, teknik penulisan ini bisa diterapkan pada event apapun, misal kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa Nasional (rangkaian awal PIMNAS), dengan catatan mengacu pada panduan penulisan event tersebut.

Untuk kegiatan workshop, kita akan mengacu pada pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Jember, yang bisa diunduh dari laman unduhan.