Posting artikel via mobile phone untuk melayani request 😉
Uncategorized
Pembagian Kelompok Presentasi
Sebagai rangkaian pelaporan pelaksanaan Online Assessment dalam perkuliahan Evaluasi Hasil Belajar, maka masing-masing kelompok mahasiswa mempresentasikan hasil analisisnya terhadap pekerjaan siswa peserta tes (testee).
Presentasi akan dimulai pada Selasa, 4 Desember 2012. Waktu pelaksanaan, pukul 10.00 – 12.00 WIB (Kelas A) dan pukul 12.00 – 14.00 (Kelas B).
WAKTU |
PENYAJI |
PEMBAHAS |
PETUGAS |
KETERANGAN |
Selasa, 4 Desember 2012 |
1 |
2 |
3 |
|
Selasa, 4 Desember 2012 |
4 |
5 |
6 |
|
Selasa, 11 Desember 2012 |
7 |
1 |
2 |
|
Selasa, 11 Desember 2012 |
3 |
4 |
5 |
|
Selasa, 18 Desember 2012 |
6 |
7 |
1 |
|
Selasa, 18 Desember 2012 |
2 |
3 |
4 |
|
Selasa, 25 Desember 2012 |
5 |
6 |
7 |
Terkait dengan pelaksanaan presentasi, terdapat beberapa ketentuan:
- Kelompok Penyaji terdiri dari seluruh anggota kelompok. Kelompok Pembahas diwakili oleh 3 (tiga) mahasiswa. Masing-masing mengajukan pembahasan terhadap materi presentasi. Kelompok Petugas diwakili oleh 2 (dua) mahasiswa, sebagai Moderator dan Notulis.
- Waktu presentasi tercatat sebagai waktu efektif perkuliahan. Seluruh mahasiswa peserta matakuliah EHB, baik anggota kelompok Penyaji, Pembahas, Petugas, maupun bukan TETAP MASUK sebagaimana biasa.
- Penyajian materi presentasi dibagi secara merata di antara masing-masing anggota kelompok. Begitu juga ketika menanggapi pembahasan dan pertanyaan dari kelompok lain. Diharapkan seluruh anggota kelompok aktif.
Presentasi Online Assessment
Materi perkuliahan matakuliah Evaluasi Hasil Belajar (EHB), Selasa (27/11/2012), adalah sebagai berikut:
Pertama, Mahasiswa secara berkelompok berdiskusi mengenai pelaksanaan Online Assessment yang telah dilaksanakan oleh kelompok masing-masing.
Kedua, melakukan analisis terhadap hasil pekerjaan siswa. Analisis dilakukan terhadap 20 (dua puluh) soal yang diujikan (try out). Bagi kelompok mahasiswa yang melakukan try out lebih dari 20 soal, silahkan memilih 20 soal diantaranya.
Ketiga, topik yang dianalisis mengenai 5 (lima) hal, yaitu:
- Tingkat Kesulitan atau Tingkat Kesukaran Item Soal (per-soal) dan Perangkat Soal (secara keseluruhan).
- Daya Beda atau Daya Pembeda.
- Berfungsi Tidaknya Opsi.
- Validitas (Ketepatan)
- Reliabilitas (Ketetapan atau Keajegan).
Keempat, kelompok Mahasiswa mempersiapkan materi presentasi yang akan dilaksanakan mulai Selasa, 4 Desember 2012.
Diskusi hari ini dicatat sebagai perkuliahan. Untuk itu, silahkan mengisi Daftar Hadir.
Mempersiapkan Data Pengguna
Artikel ini merupakan kelanjutan artikel sebelumnya, yaitu mengenai memilah nama siswa http://j.gs/1b1m menjadi firstname, midname, dan lastname, sebagai persiapan mengunggah nama pengguna.
File nama pengguna yang akan diunggah harus memuat data berikut: username, password, firstname, lastname, dan email.
Buka file Excel yang memuat data siswa. Rename Sheet1 menjadi data siswa.
Insert sheet di depan sheet yang sudah ada. Rename Sheet2 menjadi data pengguna.
Ketik di sel A1-E1.
sel A1 = username
sel B1 = password
sel C1 = firstname
sel D1 = lastname
sel E1 = email
Ketik seperti apa adanya. Gunakan huruf kecil.
Username
Isian username memenuhi ketentuan seluruhnya terdiri dari huruf kecil. Untuk itu, kita gunakan nama pertama (firstname) dengan mengecilkan huruf pertamanya menggunakan fungsi LOWER. Di sel A2, ketik:
=LOWER(‘data siswa’!D2)
Password
Isian password terdiri dari minimal 1 (satu) huruf besar dan minimal 1 (satu) karakter. Untuk itu, kita gunakan gabungan kata “Sandi” dan “NIS” serta tanda * (bintang) diantara kedua kata. Di sel B2, ketik:
=”Sandi*”&’data siswa’!B2
Firstname
Di sel C2, ketik:
=’data siswa’!D2
Lastname
Di sel D2, ketik:
=’data siswa’!E2
Isian email menggunakan alamat email fiktif. Dalam hal ini menggunakan nama depan dan alamat web sekolah, misal edy@sma-pahlawan-jember.sch.id. Untuk itu, di sel E2, ketik:
=A2&”@sma-pahlawan-jember.sch.id”
Setelah selesai, blok sel A2-E2
Copy-paste formula sejumlah baris siswa.
Ini adalah hasil akhirnya.
Memilah Nama Siswa
Saya asumsikan Anda memiliki Daftar Nama Siswa yang diperoleh dari pihak sekolah berupa file Excel (.xls/.xlsx) dengan header: NO, NIS, dan NAMA. Dalam hal ini, diasumsikan NIS terdiri dari 4 digit angka.
File ini belum sesuai untuk diunggah (upload) sebagai data pengguna. Untuk itu, perlu dimodifikasi dengan mengikuti tahapan berikut:
Pertama, memisah nama lengkap siswa menjadi nama depan (firstname), nama tengah (midname), dan nama belakang (lastname).
Blok sel yang memuat nama lengkap siswa, yaitu kolom C, tapi tidak termasuk kepala kolom NAMA. Klik menu Data | Text to Columns.
Pilih opsi Delimited, lalu klik Next >.
Centang opsi Space. Hilangkan tanda centang di opsi lainnya. Klik Next >.
Centang opsi Text.
Ganti Destination:
menjadi 3 (tiga) kolom, dari kolom D hingga kolom F. Jumlah baris sesuai jumlah nama siswa.
Klik Enter.
Klik Finish.
Inilah tampilan akhir memilah nama siswa. Langkah berikutnya akan dibahas pada postingan berikutnya.
Mendaftarkan Testee (Peserta Tes)
Bagaimana menambahkan nama-nama testee?
Pertama, akses situs Asesmen dengan mengklik http://asesmen.mdl2.com. Silahkan login sebagai Guru.
Kedua, klik menu Site administration | Users | Accounts | Add a new user. Terdapat di bagian kiri layar.
Ketiga, silahkan input data –terutama yang berwarna merah atau bertanda bintang. Seperti gambar berikut:
Keempat, klik tombol Create user .
Note:
Password memuat minimal 1 huruf kapital, 1 karakter. Alamat email, seandainya fiktif, atur Choose an authentication method dengan opsi Manual accounts.
Moodle sebagai Learning Management System (LMS) untuk mengelola konten sebagai pendukung penerapan Online Assessment
- Mengadopsi konsep social constructionist pedagogy (di mana mengikutsertakan kolaborasi, pembelajaran berdasarkan aktifitas (activity-based learning), critical reflection, dsb.)
- Mampu mengakomodasi model 100% online classes maupun sebagai pelengkap kelas konvensional (face-to-face learning).
- Menggunakan user interface yang simple, ringan, dan efisien, serta kompatibel dengan hampir semua web-browser.
- Kuliah bisa ditargetkan kepada mahasiswa tertentu, group tertentu, atau kepada publik (guest).
- Kuliah bisa dikategorisasi dan dicari menggunakan alat bantu search engine untuk memudahkan pencarian topik/materi tertentu.
- Memiliki fasilitas pengeditan tanpa coding untuk memudahkan pengajar/pengelola dalam melakukan mengeditan materi, berita, pengumuman, dan sebagainya.
- Standar minimal pelaksanaan elearning berisi :
- Materi harus disiapkan sebelum kuliah dilaksanakan dengan kriteria minimal (file presentasi minimal 20 halaman per pertemuan dan/atau file dokumen/sumber lainnya)
- Interaksi antara dosen dan mahasiswa dapat berupa interaksi sinkronous (chatting) dan asinkronous (forum dan broadcast mail) .
- Evaluasi pemahaman mahasiswa atas perkuliahan elearning dapat berupa bentuk sinkronous (chatting) dan asinkronous (fitur kuis, assignment dll)
- Mata kuliah yang akan dilakukan secara elearning dibatasi dengan jumlah maksimum peserta per kelas sebanyak 40 orang.
- Perkuliahan elearning dilaksanakan mengacu pada SAP mata kuliah terkait.
- Dosen bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas mahasiswa melalui LMS dengan kriteria mengikuti evaluasi atau aktif pada forum dalam perkuliahan elearning. Dosen memberi tanda pada form presensi kehadiran kuliah untuk aktivitas mahasiswa.
- Bukti aktivitas dosen dalam perkuliahan elearning dinyatakan pada form presensi kehadiran kuliah.Dosen harus mempublish dalam LMS panduan pelaksanaan perkuliahan e-learning
.2.Fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi (mailing list),instant messenger ,pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta file and directory sharing
- Assignment submission
- Forum diskusi
- Unduh arsip
- Peringkat
- Chat
- Kalender online
- Berita
- Kuis online
- Wiki
Faktor pendukung dan penghambat penerapan online assesmen di sekolah-sekolah. Meliputi sarana dan prasarana yang memungkinkan dan menghambat diterapkannya online assesmen.
Teknologi informasi yang merupakan bahan pokok dari e-learning itu sendiri berperan dalam menciptakan pelayanan yang cepat, akurat, teratur, akuntabel dan terpercaya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi teknologi informasi yaitu:
1. Infrastruktur
2. Sumber Daya Manusia
3. Kebijakan
4. Finansial, dan
5. Konten dan Aplikasi (Soekartawi,2003).
E-learning yang merupakan salah satu produk teknologi informasi tentu juga memiliki faktor pendukung dalam terciptanya pendidikan yang bermutu, adapun faktor-faktor tersebut; Pertama, harus ada kebijakan sebagai payung yang antara lain mencakup sistem pembiayaan dan arah pengembangan.
Kedua, pengembangan isi atau materi, misalnya kurikulum harus berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Aplikasi Penunjang Pembelajaran Berbasis TIK dimaksudkan program komputer yang dirancang untukmenjalankan aturan dan tatakelola pembelajaran berbasis TIK yang dilaksanakan di sekolah.Aplikasi komputer tersebut sering disebut dengan nama Learning Management System (LMS).Karakteristik dasar LMS adalah:
Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, TI juga hadir dengan dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendalikan telah membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan merusak moral. Karenanya, penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan. Etika yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall
terkuat dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna.
Masalah lain yang muncul terkait asimetri akses; akses yang tidak merata. Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah dengan dukungan sumberdaya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya yang terbatas. Jika hanya sekolah swasta yang dianalisis, kesenjangan ini menjadi sangat tinggi. Minimal, hal ini memberikan sinyal adanya kesenjangan digital antar kelompok dalam masyarakat, baik dikategorikan menurut lokasi geografis maupun tingkat ekonomi.
Hambatan lain juga dituunjukkan dari kesadaran dalam pemanfaatan TI dalam proses pembelajaran masih sangat rendah. Tulisan singkat ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan
a. bagaimana seharusnya kita memandang TI, termasuk potensi apa yang ditawarkan oleh TI; dan
b. bagaimana peran TI dalam modernisasi/reformasi pendidikan.Untuk masalah kesenjangan ini, semua pihak (e.g. pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dunia pendidikan, dan industri) dapat mulai memikirkan program untuk meningkatkan dan memeratakan akses terhadap teknologi informasi di dunia pendidikan.
Program yang difasilitasi oleh Sekolah2000 (www.sekolah2000.or.id) dengan membagikan komputer layak pakai ke sekolah-sekolah adalah sebuah contoh menarik. Tentu saja program seperti ini harus diikuti dengan penyiapan infrastruktur lain seperti listrik dan telepon. Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan melek (literacy) TI juga pintu masuk lain yang perlu dipikirkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap potensi TI, yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan kesadaran (awareness). Tanpa awareness, pemanfaatan TI tidak optimal, dan yang lebih mengkhawatirkan lagi sulit untuk berkelanjutan (sustainable). Dalah kaitan ini, program untuk peningkatan awareness yang berkelanjutan seperti pendidikan berkelanjutan lewat berbagai media (e.g. pelatihan konvensional dan media massa) dan lomba website sekolah (seperti yang diadakan oleh Sekolah2000 setiap tahun) merupakan sebuah alternatif yang perlu dipikirkan (www.sekolah200.co.id)
UTS EHB 5b3
Teknologi informasi yang merupakan bahan pokok dari e-learning itu sendiri berperan dalam menciptakan pelayanan yang cepat, akurat, teratur, akuntabel dan terpercaya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi teknologi informasi yaitu:
1. Infrastruktur
2. Sumber Daya Manusia
3. Kebijakan
4. Finansial, dan
5. Konten dan Aplikasi (Soekartawi,2003).
E-learning yang merupakan salah satu produk teknologi informasi tentu juga memiliki faktor pendukung dalam terciptanya pendidikan yang bermutu, adapun faktor-faktor tersebut; Pertama, harus ada kebijakan sebagai payung yang antara lain mencakup sistem pembiayaan dan arah pengembangan.
Kedua, pengembangan isi atau materi, misalnya kurikulum harus berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Aplikasi Penunjang Pembelajaran Berbasis TIK dimaksudkan program komputer yang dirancang untukmenjalankan aturan dan tatakelola pembelajaran berbasis TIK yang dilaksanakan di sekolah.Aplikasi komputer tersebut sering disebut dengan nama Learning Management System (LMS).Karakteristik dasar LMS adalah:
Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, TI juga hadir dengan dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendalikan telah membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan merusak moral. Karenanya, penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan. Etika yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall
terkuat dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna.
Masalah lain yang muncul terkait asimetri akses; akses yang tidak merata. Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah dengan dukungan sumberdaya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya yang terbatas. Jika hanya sekolah swasta yang dianalisis, kesenjangan ini menjadi sangat tinggi. Minimal, hal ini memberikan sinyal adanya kesenjangan digital antar kelompok dalam masyarakat, baik dikategorikan menurut lokasi geografis maupun tingkat ekonomi.
Hambatan lain juga dituunjukkan dari kesadaran dalam pemanfaatan TI dalam proses pembelajaran masih sangat rendah. Tulisan singkat ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan
a. bagaimana seharusnya kita memandang TI, termasuk potensi apa yang ditawarkan oleh TI; dan
b. bagaimana peran TI dalam modernisasi/reformasi pendidikan.Untuk masalah kesenjangan ini, semua pihak (e.g. pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dunia pendidikan, dan industri) dapat mulai memikirkan program untuk meningkatkan dan memeratakan akses terhadap teknologi informasi di dunia pendidikan.
Program yang difasilitasi oleh Sekolah2000 (www.sekolah2000.or.id) dengan membagikan komputer layak pakai ke sekolah-sekolah adalah sebuah contoh menarik. Tentu saja program seperti ini harus diikuti dengan penyiapan infrastruktur lain seperti listrik dan telepon. Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan melek (literacy) TI juga pintu masuk lain yang perlu dipikirkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap potensi TI, yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan kesadaran (awareness). Tanpa awareness, pemanfaatan TI tidak optimal, dan yang lebih mengkhawatirkan lagi sulit untuk berkelanjutan (sustainable). Dalah kaitan ini, program untuk peningkatan awareness yang berkelanjutan seperti pendidikan berkelanjutan lewat berbagai media (e.g. pelatihan konvensional dan media massa) dan lomba website sekolah (seperti yang diadakan oleh Sekolah2000 setiap tahun) merupakan sebuah alternatif yang perlu dipikirkan (www.sekolah200.co.id)
”Piranti keras (hardware), piranti lunak (software), dan piranti otak (brainware) yang diperlukan untuk menerapkan Online Assessment”
Alat ini berfungsi untuk menghubungkan komputer ke internet