abstrak penerapan open-ended

abstrak penerapan open-ended

Penerapan pendekatan open-ended untuk meningkatkan hasil belajar1

oleh: Edy Wihardjo2, Christine Wulandari3, Yulianti4
2Dosen pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember
3Dosen pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah
4Mahasiswa pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Jember

Ketuntasan klasikal pembelajaran matematika siswa kelas VIIIA tahun ajaran 2007/2008 MTs Nurul Amien Sumberejo Besuki sangat rendah. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa pasif, takut bertanya, takut mengemukakan pendapat dan tergantung pada guru.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti dan guru matematika sepakat melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pendekatan open-ended yaitu pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan lebih dari satu penyelesaian yang benar. Pendekatan open-ended memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir bebas sesuai dengan minat dan kemampuannya, sehingga kemampuan berpikir matematis siswa dapat terkomunikasi melalui proses pembelajaran.

Kendati baru pertama kali diterapkan, pendekatan open-ended mampu meningkatkan aktivitas siswa, mulai dari 70,8; 78,3 dan 83,6 persen pada pertemuan pertama hingga ketiga dan meningkatkan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 86,4 persen melampaui kriteria minimal 60 persen.

Untuk mendapatkan hasil maksimal dari penerapan pembelajaran dengan pendekatan open-ended, guru seyogyanya merancang materi pembelajaran secara efektif, mengelola waktu pembelajaran secara efisien, dan menyediakan buku penunjang yang memadai.

1disajikan pada Seminar Nasional Matematika Tahun 2009 di FMIPA Universitas Jember Sabtu, 28 Februari 2009.

abstrak pengembangan buku ajar

Pengembangan Buku Ajar Matakuliah Pembelajaran Berbantuan Komputer1

oleh: Edy Wihardjo2, Toto’ Bara Setiawan3

2 dan 3Dosen pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember

Abstrak. Penelitian pengembangan (development research) ini melalui tahapan validasi (konsultasi, penilaian, dan ujicoba) yang melibatkan dewan pakar (pakar materi pembelajaran, algoritma pemrograman, dan bahasa Indonesia), dosen pembina matakuliah PBKom -Pembelajaran Berbantuan Komputer-, dan 9 mahasiswa). Produk akhir berupa buku ajar PBKom dalam format PDF bisa diakses melalui situs elearning http://elearning.unej.ac.id.

Pendahuluan

Refleksi akhir semester perkuliahan PBKom menunjukkan sejumlah temuan: (1) mahasiswa lebih menyukai materi pembelajaran tercetak (hardcopy) daripada mengakses secara online di situs elearning (http://elearning.unej.ac.id), (2) mahasiswa mengharapkan materi pembelajaran disajikan dalam format buku ajar, bukan bagian perbagian berdasarkan pertemuan atau kegiatan praktikum, (3) mahasiswa lebih memilih mengembangkan media PBKom menggunakan Flash daripada PowerPoint, namun (4) mahasiswa belum memanfaatkan keunggulan Flash secara optimal, karena (5) belum terdapat buku dan buku ajar yang membahas pengembangan media PBKom menggunakan Flash. Oleh karena itu, maka dipandang perlu mengembangkan buku ajar matakuliah PBKom.

Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku ajar matakuliah PBKom. Buku ajar hasil pengembangan diharapkan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi mahasiswa sebagai referensi utama dan guru sekolah dalam mengembangkan media PBKom, mengingat belum terdapat buku atau buku ajar yang membahas pengembangan media PBKom menggunakan program Flash. Dalam hal ini, buku ajar ini juga merupakan penyempurnaan makalah yang disajikan pengembang pada pelatihan (workshop) pengembangan media PBKom bagi guru di sekolah-sekolah. Buku ajar juga akan memberikan manfaat bagi pengembang selaku dosen pembina matakuliah PBKom juga bagi dosen pembina matakuliah PBKom lain, maupun matakuliah sejenis.

Metode Pengembangan

Validasi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap: konsultasi, tanggapan dan penilaian, dan ujicoba. Pertama, Pengembang mengkonsultasikan draf 1 buku ajar pada Dewan Pakar yang terdiri dari Pakar materi pembelajaran, algoritma pemrograman, dan bahasa Indonesia. Ketiga Pakar memiliki kompetensi pada bidangnya, bersedia mengkaji draf buku ajar, dan memberi saran perbaikan pada Pengembang.
Pakar materi pembelajaran mengkaji muatan materi pembelajaran dan memberi masukan mengenai ketepatan dengan teori dan strategi pembelajaran. Pakar algoritma pemrograman mengkaji materi yang membahas skrip pemrograman dan menyarankan perbaikan logika dan algoritma pemrograman. Pakar bahasa Indonesia memberi masukan dalam hal penggunaan tanda baca, ketepatan pemilihan kosa kata, tata bahasa, dan tata tulis buku ajar. Kemudian, Pengembang melakukan perbaikan berdasarkan masukan Dewan Pakar menjadi draf 2 buku ajar.

Kedua, Dosen Pembina matakuliah PBKom menilai draf 2 buku ajar dan memberi tanggapan terhadap kesesuaian dengan silabus, tujuan pembelajaran (standar kompetensi dan kompetensi dasar), dan penyajian materi pembelajaran. Selanjutnya, Pengembang melakukan perbaikan berdasarkan tanggapan dan penilaian Dosen Pembina menjadi draf 3 buku ajar.

Ketiga, sembilan mahasiswa peserta matakuliah PBKom sebagai subjek uji mempelajari draf 3 buku ajar. Berikutnya, Pengembang meminta pendapat mereka secara lisan melalui wawancara terstruktur. Tim Peneliti juga melakukan observasi penggunaan buku ajar dalam kegiatan perkuliahan di kelas dan praktikum di laboratorium komputer. Subjek uji memberi masukan mengenai keterbacaan, kejelasan penyajian, tingkat kesulitan item soal, penggunaan istilah teknis, penggunaan ikon dan simbol. Berdasarkan data observasi serta hasil wawancara dengan subjek ujicoba, Pengembang melakukan perbaikan akhir menjadi buku ajar PBKom.

Hasil dan Pembahasan

Pengembangan buku ajar PBKom telah melalui tahapan konsultasi, penilaian, dan ujicoba. Produk akhir buku ajar PBKom dalam format PDF dapat diakses melalui situs elearning http://elearning.unej.ac.id pada FKIP matakuliah Pembelajaran Berbantuan Komputer. Namun demikian, buku ajar masih mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut, antara lain dalam hal: peningkatan kedalaman dan keluasan pembahasan materi, peningkatan kuantitas dan kualitas penyajian contoh, penambahan jumlah ilustrasi (gambar dan tabel), peningkatan jumlah subjek uji dalam pelaksanaan ujicoba lapangan.
Peningkatan kualitas buku ajar juga dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan sejumlah Pakar dengan memanfaatkan potensi Internet sebagai media komunikasi, memperluas kajian mengenai pengembangan dan penerapan PBKom berdasarkan temuan sejumlah penelitian yang dapat diakses melalui Internet.

1Penelitian Dosen Muda dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 008/SP2H/PP/DP2M/III/2007. Disetujui untuk disajikan pada Konferensi Nasional Matematika XIV di Universitas Sriwijaya, Palembang Kamis-Minggu, 24-27 Juli 2008.

abstrak penerapan pakarTI

Penerapan pakarTI untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika1

oleh: Edy Wihardjo2, Insri Windarti3, Mohammad Subarno4

2Dosen pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, peneliti 1

3 dan 4Guru Matematika SMPN 5 Jember, peneliti 2 dan 3

PakarTI (Perangkat Ajar Berbasis Teknologi Informasi) adalah suatu perangkat ajar yang memanfaatkan keunggulan komputer sebagai penyaji materi pembelajaran dan dapat dipelajari secara mandiri oleh siswa.

PakarTI dikembangkan oleh mahasiswa yang menempuh matakuliah Pembelajaran Berbantuan Komputer dengan bimbingan Peneliti 1. Pengembangan didanai oleh Ditjen Dikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa. PakarTI telah dipresentasikan pada PIMNAS tahun 2006 dan meraih penghargaan setara perak.

Draf 1 pakarTI dikonsultasikan pada Dewan Pakar (Pakar Teknologi Pembelajaran, Materi Pembelajaran, dan Algoritma Pemrograman). Berdasarkan masukan mereka, pakarTI direvisi menjadi draf 2.

Kemudian, draf 2 pakarTI dinilai oleh 2 Guru Matematika, yaitu Peneliti 2 dan Guru Matematika SMPN 1 Jember. Penilaian mereka menjadi dasar perbaikan menjadi draf 3 pakarTI.

Selanjutnya, draf 3 pakarTI diujicobakan pada 9 subjek uji yang ditentukan oleh Peneliti 3 berdasar nilai Matematika, keseimbangan jumlah siswa dan siswi, serta mewakili kelompok rendah, sedang dan tinggi. Berdasarkan pengamatan pelaksanaan ujicoba dan wawancara dengan subjek uji, dilakukan perbaikan akhir menjadi pakarTI.

Sejumlah manfaat telah diraih melalui penelitian ini. Pertama, bagi tim Pengembang merupakan pengalaman praktis mengembangkan pakarTI sebagai penerapan teori yang dipelajari pada matakuliah PBKom. Kedua, bagi Peneliti sebagai landasan penelitian lanjutan penerapan pakarTI dengan melibatkan lebih banyak subjek uji. Ketiga, bagi Guru Matematika sebagai media pembelajaran siap pakai atau materi pengayaan.

Keempat, bagi siswa. PakarTI merupakan perangkat ajar alternatif yang dapat dipelajari secara mandiri, sebagai pelengkap sajian materi pembelajaran oleh Guru. Secara umum subjek uji mendukung penerapan PakarTI, mereka mengatakan: “…belajar melalui komputer enak, santai, dan bisa diulangi lagi dari awal yang tidak mengerti”. Bahkan salah seorang mengatakan, “Seandainya di sekolah kami ada komputer yang khusus untuk pelajaran matematika kami sangat senang”.

Kelima, bagi Sekolah. PakarTI merupakan perangkat ajar inovatif bagi kegiatan belajar mengajar. Pihak sekolah menyarankan perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melibatkan lebih banyak subjek uji. Sebagai sarana pendukung, SMPN 5 Jember telah memiliki Laboratorium Komputer terdiri dari 20 unit komputer.

1disajikan pada prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika dan Matematika di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Sabtu, 21 Juni 2008.