Lahan Kosong menjadi Perkebunan Menuju Agrowisata

Oleh: Khairul Anwar — Mahasiswa Universitas Terbuka UPBJJ Jember, Pokjar Ponpes SAQA Barokah Rangkang, Kraksaan, Probolinggo. Program Studi Bidang Minat Penyuluhan Agribisnis Pertanian BM. Untuk memenuhi tugas tutorial matakuliah Teknik Penulisan Ilmiah. Tutor: Edy Wihardjo, S.Pd., M.Pd.

BAB I. Pendahuluan

Latar Belakang Faktor Masalah

Daerah penggunungan dicirikan dengan luasnya wilayah pertanian serta banyaknya lahan budidaya yang masih menjadi usaha tani masyarakat petani. Lahan yang luas ini tidak mampu diikuti dengan berkembangnya teknologi alat bantu petani yang masih sangat tradisional. Sehingga mengakibatkan banyak lahan pertanian kosong disebabkan banyak petani bertransmigrasi kerja menjadi buruh dalam perantauan lintas luar kota. Kegagalan panen yang diakibatkan teknologi pertanian yang terbatas dan pengetahuan dangkal perihal usaha tani mengakibatkan sedikit demi sedikit petani beralih pekerjaan dan lahan usaha tani menjadi kosong. Dalam hal ini, kami sebagai salah satu keturunan asli petani desa, yang selama belasan tahun sudah mengenyam pendidikan mempunyai sedikit inisiatif dalam mengembalikan serta menumbuh kembangkan potensi SDM, mencoba melewati batas lintasan geografis kami sebagai penduduk penggunungan desa terpencil dengan bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk menjadi manusia berguna khususnya sebagai petani global modernitas.

Rumusan Masalah

Kaitannya dalam hal ini, lantas bagaimanakah cara dalam menumbuh kembangkan potensi dan semangat sumber daya manusia (SDM) masyarakat petani yang sempat down?

Tujuan Penelitian

Mampu menjelaskan cara yang efektif, praktis dan efisien dalam mengembangkan SDM masyarakat petani desa terpencil.

BAB II. Pembahasan

  • Cara Menumbuhkan Kembali Semangat dan Potensi Masyarakat Petani Desa
Kami mengawali langkah dengan diskusi internal dengan beberapa teman-teman pelajar dari beberapa tempat yang berbeda dengan warna-warni pengetahuannya. Perubahan penggunaan alat teknologi bantu masyarakat petani dengan menggunakan alat bantu modern akan mengembalikan semangat petani untuk kembali berusaha tani, namun hal ini tentunya akan memutus tradisi dan adat istiadat kebiasaan petani, baik dalam hal gotong-royong, silaturrahim, musyawarah, dll. Oleh sebab itu, kami tidak memilih jalan keluar yang seperti ini. Kemudian setelah beberapa lama, banyak sumbangsih pemikiran dari beberapa teman-teman, akhirnya kami menyimpulkan cara/langkah-langkah dalam menumbuh kembangkan kembali potensi dan semangat masyarakat petani adalah :
  • Membuat suatu kelompok tani (POKTAN) dengan struktur-struktur anggota penanggung jawab, visi, misi, dan rencana program dengan berdiskusi bersama pemerintah desa serta tokoh masyarakat.
  • Meresmikan kelompok tani (POKTAN) dengan penandatanganan SK terbentuknya kelompok tani (POKTAN).
  • Membuat proposal bantuan dana dan prasarana yang ditujukan kepada pemerintah daerah serta pihak CSR.
  • Menanami lahan-lahan yang kosong dengan tanaman perkebunan (kopi, alpukat, dan durian).
  • Membuat kegiatan rutin (kerja bakti, rapat rutin, musyawarah, dll.).
  • Membuat kartu tani dan membangun koperasi kecil-kecilan.
  • Program/kegiatan tersebut dilaksanakan dalam beberapa bulan. Akhirnya, setelah 12 (dua belas) bulan lebih, masyarakat petani desa kami berhasil launchingkan produk pertama, yaitu Kopi Klenang.
  • Banyak olahan-olahan kopi yang dikembangkan (kopi arabika, robusta, exselsa, dan kopi luwak).
  • Membuat pamflet-pamflet peraturan dan himbauan.
  • Setelah program yang kami jalankan dalam 1 (satu) tahun lebih cukup terjalan dengan baik, kemudian kami memutuskan dengan persetujuan pihak pemerintah daerah untuk mengembangkan perkebunan lereng Argopuro menjadi Agrowisata Klenang.
  • Menerima kepercayaan pemerintah daerah untuk ikut berpartisipasi dalam event-event yang diselenggarakan pemerintah dan pihak Dinas Pertanian (DISPAR) untuk menawarkan produk-produk hasil olahan.

BAB III. Penutup

  • Kesimpulan
Dengan langkah-langkah kami pemuda-pemuda desa pemggunungan terpencil, yang dilakukan dan dilaksanakan secara step-by-step mampu mengembalikan semangat petani untuk kembali tertarik dan menyukai usaha tani yang merupakan salah satu penghasil dan pembantu utama deposit negara.

PENGOLAHAN DANA DESA MENJADI AGRO WISATA

Oleh: Abdul Muis — Mahasiswa Universitas Terbuka UPBJJ Jember, Pokjar Ponpes SAQA Barokah Rangkang, Kraksaan, Probolinggo. Program Studi Bidang Minat Penyuluhan Agribisnis Pertanian BM. Untuk memenuhi tugas tutorial matakuliah Teknik Penulisan Ilmiah. Tutor: Edy Wihardjo, S.Pd., M.Pd.

Di era zaman yang modern ini kita bisa melakukan apa saja dan berinovasi sesuai dengan imajinasi kita sendiri dan bisa bertukar pendapat dengan siapapun. Untuk itu mkita bersama pemuda pemudi berinovasi demi desa sendiri lebih baik kedepannya. Alangkah lebih jelasnya KAMI PEMUDA PEMUDI DESA ALASTENGAH KECAMATAN SUMBERAMALANG KABUPATEN SITUBONDO akan memberikan sebuah pengetahuan atau sebuah inspirasi dari kami pemuda pemudi semuanya. jadi begini awalnya kita kan ada dari pemerintah itu buat jalan tembus buat akses masyarakat sini nah terus karena jalan sudah lumayan enak dan ada akses ke tempat wisata tersebut jadinya kita pemuda pemudi desa berinovasi untuk bisa mengolah wisata yang ada itu untuk kemajuan desa juga. nah setelah kita pemuda pemudi desa sudah berkumpul sudah fiks forumnya kita mengadakan pertemuan dengan kepala desa beserta perangkat desa untuk meminta solusi dan tukar pemikiran setelah semuanya ketemu dengan kepala desa kita langsung d setujui oleh kepala desa.nah setelah d setujui kita langsung bergerak untuk mengelolanya hingga pada akhirnya saat ini sudah 80%. kita awalnya menanam pohon durian,alpukat sama kopi dan saat ini kita punya kedai kopi sendiri  dan juga kita menghiasi d sekitar air terjun dengan bunga-bunga seperti halnya d taman.
Foto tersebut merupakan foto dimana ada pengunjung dari luar kota yang penasaran dengan keadaan wisata tersebut dan itu merupakan tempat penitipan sepeda untuk sementara ini karena jika dari luar tidak paham akan medan yang ada maka kami menyediakan antar jemput buat para pengunjung yang ingin menikmati suasana wisata dari ketinggian yang sangat memukau hati kita semua. Dan sampe sekarang masih terus d kelola dengan baik agar bisa menarik wisatawan dari luar juga dan kemaren sebelum pandemi kopi kita mengikuti lomba Alhamdulillah peringkat. untuk air terjun sudah banyak yang mengunjungi namun masih belom ada semacam bayaran untuk masuk k dalamnya masih bisa d bilang gratis. mungkin untuk saat ini karena masih dalam efek pandemi covid-19 jadinya kita bersama masih berpacu pada kebersamaan untuk mengelola terus wisata kami dan juga perbaikan aksesnya agar para pengunjung lebih nyaman ssampai ke tempat tersebut.